Membongkar Sarang Narkoba di Muaro Jambi: Delapan Basecamp Hancur dalam Sepekan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ilustrasi JambiSATU.id

Di bawah langit kelabu Muaro Jambi, suara sirine polisi memecah kesunyian. Di balik tirai kabut pagi, bayang-bayang petugas berseragam bergerak cepat, menandakan dimulainya operasi besar-besaran. Sepanjang bulan Juni 2024, delapan basecamp narkoba dihancurkan dalam sebuah aksi yang dipimpin oleh Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso.

Pemandangan tak biasa ini terjadi di berbagai sudut wilayah hukum Polres Muaro Jambi. Di antara reruntuhan dinding bata dan atap seng, tersingkaplah rahasia kelam yang selama ini tersembunyi di balik gemerlap kehidupan sehari-hari. Basecamp-basecamp ini, yang dulu menjadi tempat penyalahgunaan narkoba, kini tinggal puing-puing sebagai saksi bisu perjuangan melawan kejahatan.

“Selama bulan Juni, kami berhasil membongkar delapan basecamp dari berbagai tempat di seluruh wilayah hukum Polres Muaro Jambi,” ujar AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso dalam konferensi pers yang diadakan pada Sabtu, 6 Juli 2024. Suaranya tegas, mencerminkan komitmen kuat terhadap pemberantasan narkoba.

Operasi ini bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga merupakan langkah preventif dan preemtif untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba. “Pemberantasan narkoba bukan hanya berbicara tentang penegakkan hukum terhadap para pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saja, tetapi juga harus dilaksanakan secara preemtif dan preventif yang harus menjurus pada tindakan untuk menyadarkan para pengguna agar tidak lagi menggunakan narkoba,” tegas Wahyu.

Di sela-sela kesibukan operasi, Wahyu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam memantau perkembangan di daerah mereka. Kerjasama dengan masyarakat sangat penting dalam memastikan bahwa basecamp-basecamp yang telah dihancurkan tidak kembali beroperasi. “Pada prinsipnya, kami mengandalkan masyarakat untuk menginformasikan kepada kami jika masih terdapat aktivitas penyalahgunaan narkoba di area tersebut. Karena kami kekurangan personil,” jelasnya.

Malam semakin larut ketika operasi terakhir bulan Juni berakhir. Di sebuah desa terpencil, tim kepolisian menyergap sebuah bangunan kumuh yang dijadikan markas oleh sekelompok pengguna narkoba. Dengan sigap, mereka mengamankan lokasi dan menghancurkan segala yang ada di dalamnya. Di balik wajah lelah para petugas, ada kepuasan tersendiri melihat satu lagi tempat kotor berhasil dibersihkan.

Namun, tantangan belum berakhir. Wahyu dan timnya menyadari bahwa perjuangan melawan narkoba bukanlah hal yang mudah dan cepat. Setiap basecamp yang dihancurkan adalah kemenangan kecil dalam perang panjang yang harus mereka hadapi.

Dalam heningnya malam, Wahyu berdiri di tengah-tengah reruntuhan salah satu basecamp yang baru saja dihancurkan. Di sana, ia merenung sejenak. Di balik kehancuran ini, ada harapan baru yang lahir. Harapan untuk masa depan yang bebas dari narkoba. Ia tahu, kerja keras ini harus terus dilanjutkan, demi generasi yang lebih baik.

Sebelum beranjak pergi, ia memandang ke arah para petugas yang sedang membereskan sisa-sisa operasi. "Kita masih punya banyak pekerjaan," katanya pelan namun penuh semangat. Dengan langkah pasti, ia melangkah pergi, meninggalkan reruntuhan sebagai tanda perjuangan yang belum usai. Di benaknya, terpampang jelas visi untuk Muaro Jambi yang bersih dan aman dari jeratan narkoba.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network