Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Jembatan Gentala Arasy: Tragedi yang Mengungkap Fakta Baru

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ist

Jambi – Dalam suasana pagi yang tegang, penyidik Unit Jatanras Polresta Jambi menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan yang berujung pada pembunuhan di Jembatan Gentala Arasy. Kasus ini telah mengguncang masyarakat Kota Jambi sejak kejadian tragis itu terjadi pada Rabu dini hari, 15 Mei 2024, pukul 02.00 WIB. Dua korban, Raditya Saputra dan Bintang Yolanda, menjadi sasaran kekerasan. Raditya meninggal dunia, sementara Bintang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama satu minggu.

Rekonstruksi kasus ini dimulai dengan 16 adegan yang diperagakan di lokasi kejadian. Fakta yang terungkap menunjukkan bahwa insiden pengeroyokan ini dipicu oleh pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal. Pada malam itu, kedua korban bersama teman-temannya sedang nongkrong di pintu masuk Jembatan Gentala Arasy. Tiba-tiba, salah satu teman korban menerima pesan agar mereka datang ke wilayah Seberang Kota Jambi (Sekoja).

Dengan membawa batu, mereka berjalan menuju jembatan, hingga akhirnya mereka sampai di seberang. Di sini, salah satu teman korban, Ragil, melemparkan batu ke bawah jembatan, mengenai atap seng rumah warga sekitar. Tindakan ini memicu kemarahan warga sekitar.

Rekonstruksi menunjukkan bahwa 10 tersangka berada di lokasi dengan aktivitas yang berbeda. Ketika mendengar suara seng yang dilempar batu, tersangka Amcot berteriak kasar, memancing keributan lebih lanjut. Zidan, salah satu warga, naik ke jembatan untuk menghadapi kelompok korban namun kemudian dikeroyok oleh mereka.

Mendengar keributan, rombongan tersangka naik ke jembatan. Syahrul mengambil papan panjang, namun kemudian dibuang ke tanah dan diambil oleh Amcot. Zidan yang dikeroyok berhasil diselamatkan oleh Saugan dan Faisal. Ketegangan memuncak ketika Nabil memukul Bintang hingga terjatuh, dan Amcot memukul pinggang Radit dengan papan hingga terkapar. Faisal dan Yadi melanjutkan aksi kekerasan dengan memukul kepala dan menginjak perut Radit.

Setelah serangan brutal tersebut, seorang dari rombongan tersangka berteriak bahwa ada yang membawa samurai, menyebabkan mereka melarikan diri. Teman-teman korban menemukan Radit dan Bintang dalam kondisi terluka parah. Keduanya dilarikan ke rumah sakit, namun Radit tidak bisa diselamatkan. Bintang, meski selamat, harus dirawat intensif selama satu minggu.

Rekonstruksi ini dihadiri oleh keluarga korban dan penasihat hukum mereka, serta keluarga dan penasihat hukum tersangka. Jumainah, ibu kandung Raditya Saputra, berharap para pelaku yang mengeroyok anaknya diproses hukum dengan adil. "Kalau memang salah, yo harus dihukum seadil-adilnyo. Katonyo ado yang belum dihukum, ado yang dilepasin. Tersangka utama belum ditangkap, orang yang di pompong dak ditangkap. Pompongnyo bae yang diamankan," katanya dengan suara bergetar.

Bintang Yolanda juga memberikan keterangan yang mengungkapkan bahwa rekonstruksi kejadian awal tidak sepenuhnya sesuai dengan yang terjadi sebenarnya. "Bagi kami, yang pas awal dikeroyok nian tu dak do ngebuk sekali-sekali. Mangkonyo kami dak sadar dari situ, tapi mereka bilang cuma gebuk sekali-sekali," katanya kepada wartawan. Menurut Bintang, dia sudah tidak sadarkan diri sejak awal pengeroyokan, bukan saat di Pompong seperti yang dijelaskan dalam rekonstruksi.

Kasus ini mengungkapkan betapa pentingnya proses rekonstruksi dalam menggali kebenaran. Fakta-fakta baru yang terungkap memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kronologi kejadian. Masyarakat Jambi kini menantikan kelanjutan proses hukum terhadap para pelaku, berharap keadilan benar-benar ditegakkan.

Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya kekerasan yang tak terkendali dan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan. Di tengah kesedihan, keluarga korban terus berjuang untuk keadilan bagi Raditya Saputra, yang nyawanya direnggut dengan kejam di Jembatan Gentala Arasy.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network