MY (40), seorang warga Desa Samaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, ditemukan tergantung di sebuah pohon karet setinggi tujuh meter. Misteri kematian yang mengejutkan ini hingga kini masih menyelimuti keluarga dan masyarakat sekitar. Meski dugaan awal mengarah pada keputusan tragis untuk mengakhiri hidup, pihak kepolisian belum dapat memastikan motif di balik kejadian memilukan ini.
Beberapa hari sebelum penemuan mayat, MY sempat dikabarkan hilang oleh keluarganya. Pencarian dilakukan oleh warga sekitar dan keluarganya, namun tak satu pun dari mereka menyangka bahwa MY akan ditemukan dalam kondisi seperti ini, hanya 50 meter dari rumahnya, tergantung di atas pohon karet setinggi tujuh meter.
Kapolsek Pauh, Iptu Afandi Anora, bersama tim Inafis Sat Reskrim Polres Sarolangun serta Babinsa dan masyarakat setempat bekerja keras untuk menurunkan jenazah MY dari pohon yang tinggi itu. Menggunakan kain panjang, MY meninggalkan teka-teki besar tentang apa yang sebenarnya mendorongnya untuk mengakhiri hidup dengan cara yang begitu aneh dan tragis.
Hingga saat ini, motif pasti kematian MY masih dalam penyelidikan. Kapolres Sarolangun, AKBP Budi Prasetya, melalui Kasi Humas Iptu Riendradi, mengatakan bahwa pihak kepolisian terus mendalami segala kemungkinan. Salah satu dugaan awal yang muncul adalah adanya permasalahan keluarga, meski tidak ada indikasi jelas yang langsung mengarah ke sana.
“Korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya, tergantung di atas pohon karet setinggi kurang lebih tujuh meter. Kami masih terus mendalami kasus ini dan belum berani menyimpulkan motif pastinya,” ungkap Iptu Riendradi.
Pihak keluarga korban telah menyatakan penolakannya terhadap autopsi jenazah MY, menambah lapisan misteri dan spekulasi yang beredar di kalangan masyarakat.
Suasana duka melingkupi keluarga MY, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa salah satu anggotanya telah tiada dengan cara yang begitu tragis. Meski pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan secara mendalam guna memastikan bahwa tidak ada unsur kekerasan atau hal lain yang mungkin menjadi faktor dalam kematian MY.
Tetangga dan kerabat dekat menyebutkan bahwa MY dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Selama ini, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, meskipun beberapa menyebutkan adanya ketegangan dalam hubungan keluarga MY sebelum ia menghilang.
Kematian MY meninggalkan duka yang dalam bagi keluarga dan desanya. Misteri kematiannya, yang kini terbungkus dalam dugaan permasalahan keluarga, mungkin tidak akan pernah terpecahkan sepenuhnya. Namun satu hal yang pasti, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian lebih terhadap tanda-tanda depresi dan tekanan batin dalam keluarga maupun masyarakat.
"Kita berharap dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, semua spekulasi bisa terjawab. Kami masih terus menggali informasi dari pihak keluarga dan orang-orang terdekat," tambah Iptu Riendradi.
Dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab, kisah MY menjadi bagian dari kisah-kisah memilukan yang tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga misteri yang menggantung, seperti pohon karet yang tinggi di mana ia ditemukan untuk terakhir kalinya.(*)
Add new comment