Sarolangun – Operasi patroli malam yang dilakukan oleh Tim Terpadu Satuan Kerja Ketentraman dan Ketertiban Umum Kabupaten (SK4) Sarolangun telah menjadi sorotan, terutama dengan hasil yang mencengangkan dari penyisiran tempat hiburan malam dan kos-kosan di kawasan Pasar Sarolangun pada Rabu (9/10). Operasi ini bertujuan untuk menekan angka tindakan asusila dan pelanggaran ketertiban umum yang semakin marak di wilayah tersebut. Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, kepolisian, TNI, dan beberapa elemen pemerintah daerah menjalankan tugas penting ini demi mewujudkan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Kasatpol PP Sarolangun, Muhammad Idrus, menyatakan bahwa operasi patroli tersebut menyasar sejumlah tempat yang selama ini menjadi titik rawan, termasuk hotel-hotel, cafe-cafe, dan kos-kosan di kawasan Pasar Sarolangun. Penertiban ini juga menjadi bagian dari upaya strategis SK4 untuk memberantas penyakit masyarakat, terutama tindakan-tindakan asusila dan peredaran minuman keras yang sering terjadi di tempat-tempat tersebut.
"Kami menyisir beberapa lokasi yang selama ini sering menjadi pusat kegiatan yang melanggar aturan. Ada beberapa tempat yang diduga sering digunakan untuk praktik yang tidak sesuai dengan norma ketertiban umum, seperti Hotel Wak Genk, Cafe Pasar Bawah, Hotel Sayang, serta sejumlah kos-kosan di Kelurahan Aur Gading dan Kelurahan Suka Sari," ujar Muhammad Idrus.
Hasil dari patroli malam ini cukup mengejutkan, ketika tim gabungan berhasil mengamankan tiga wanita tuna susila (WTS) yang sedang bersama seorang pria di salah satu kos-kosan. Mereka didapati tengah melakukan perbuatan tidak senonoh, sementara beberapa pria lain yang berada di tempat tersebut berhasil melarikan diri saat tim gabungan tiba di lokasi.
"Tiga wanita dan satu pria yang diamankan merupakan bagian dari operasi kami untuk menegakkan aturan. Ini adalah bukti bahwa tempat-tempat seperti kos-kosan masih menjadi lokasi marak terjadinya tindakan asusila. Beberapa pria lain berhasil kabur, tetapi kami tetap akan melakukan tindakan lanjutan untuk menertibkan tempat-tempat ini," tambah Idrus.
Tidak hanya menindak perilaku asusila, patroli tersebut juga membubarkan sekelompok anak muda yang tengah berkumpul di Pendopo Gunung Kembang, salah satu tempat umum yang sering digunakan untuk nongkrong. Menurut Idrus, pembubaran ini dilakukan untuk mencegah potensi kegiatan negatif yang bisa terjadi di tempat umum tersebut.
Selain itu, patroli malam juga menyoroti cafe-cafe yang beroperasi di luar batas jam yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Beberapa cafe di kawasan Pasar Bawah yang seharusnya sudah tutup sesuai aturan, masih beroperasi dan melayani pelanggan hingga larut malam.
"Beberapa cafe yang masih buka setelah batas jam operasional telah kami peringatkan. Mereka harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Kami akan terus memantau cafe-cafe ini untuk memastikan mereka tidak melanggar lagi," tegas Idrus.
Operasi ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Tim Terpadu SK4 untuk terus menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Patroli malam ini bukanlah kegiatan yang dilakukan sekali saja, melainkan sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan sebagai upaya preventif untuk menekan pelanggaran hukum di wilayah tersebut. Kegiatan ini juga termasuk dalam tahapan implementasi proyek perubahan strategi pengendalian gangguan ketertiban umum di Kabupaten Sarolangun.
“Kegiatan patroli ini bertujuan untuk menjaga agar tempat-tempat hiburan malam, hotel, serta kos-kosan tetap beroperasi sesuai aturan yang telah ditetapkan. Kami juga mendatangi beberapa hotel seperti Hotel Sayang, King Hotel, dan Hotel Wak Genk. Meskipun tidak ada temuan yang melanggar di tempat-tempat tersebut, kami tetap mengingatkan mereka untuk mengikuti aturan, terutama tidak menyediakan minuman keras atau fasilitas yang melanggar norma,” jelas Muhammad Idrus.
Selain itu, Idrus menambahkan bahwa mereka juga mengunjungi berbagai lokasi lainnya, termasuk GOR Sarolangun, gedung pasar bertingkat, dan tempat biliar yang sering menjadi titik pertemuan masyarakat. Meski pada kesempatan kali ini tidak ditemukan pelanggaran berat di lokasi-lokasi tersebut, pihaknya tetap mengingatkan pengelola untuk mematuhi batas waktu operasional.
Sementara operasi ini memberikan hasil yang signifikan, Muhammad Idrus mengakui bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi dalam menegakkan ketertiban umum di Kabupaten Sarolangun. Salah satunya adalah resistensi dari masyarakat atau pihak-pihak yang merasa terganggu dengan penertiban ini. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk menjaga agar Sarolangun tetap menjadi wilayah yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
"Kami sadar bahwa masih banyak tantangan dalam upaya menegakkan ketertiban umum, tetapi kami akan terus berkomitmen untuk menjalankan tugas ini demi kebaikan bersama. Kami harap masyarakat bisa bekerja sama dengan baik dan ikut menjaga ketertiban di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Idrus menegaskan bahwa penertiban semacam ini akan terus berlanjut, dan pihaknya akan memperketat pengawasan di tempat-tempat rawan pelanggaran hukum dan norma sosial, demi menjaga ketentraman dan keamanan masyarakat Sarolangun.
Dengan langkah tegas yang diambil oleh Tim Terpadu SK4, diharapkan Sarolangun dapat terus menjadi wilayah yang aman, tertib, dan bebas dari penyakit masyarakat yang merusak moral dan tatanan sosial.(*)
Add new comment