Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan roda empat terjadi di Jalan Ness, Bajubang, Batanghari. Tiga orang luka-luka dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta. Polisi mengingatkan pentingnya berhati-hati di jalan raya.
****
Minggu, 1 September 2024, siang hari yang seharusnya tenang berubah menjadi mimpi buruk di Jalan Ness, RT 10 Desa Mekar Sari, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Deru mesin yang biasa terdengar tiba-tiba terhenti oleh bunyi benturan keras yang menggema, diikuti oleh jeritan ketakutan. Sebuah kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan roda empat membuat suasana mendadak mencekam.
Kejadian ini bermula ketika sebuah Daihatsu Xenia dengan plat nomor BH 1614 UV melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Desa Sungai Buluh menuju Jambi. Menurut keterangan Kasatlantas Polres Batanghari, Iptu Agung Prasetyo Soegiono, pengemudi Xenia yang tak disebutkan namanya tampaknya terlalu terburu-buru. Kendaraan itu terlihat memaksa naik ke atas badan jalan, mungkin dalam upaya menghindari sesuatu atau sekadar ingin melaju lebih cepat. Namun, keputusan fatal itu membuatnya kehilangan kendali.
Di jalur yang sama, dari arah berlawanan, sebuah Toyota Kijang melintas dengan tenang. Namun, dalam sekejap, ketenangan itu hancur ketika Xenia yang tak terkendali menabrak bagian kanan Toyota Kijang dengan kekuatan yang luar biasa. Benturan itu tidak hanya menghancurkan bagian depan Xenia, tetapi juga menghempaskan Toyota Kijang ke arah kendaraan lain, sebuah Daihatsu Sigra, yang tengah melaju di belakangnya.
Kondisi di lokasi segera berubah menjadi kekacauan. Ketiga kendaraan mengalami kerusakan parah, dengan kaca yang pecah, bodi mobil yang remuk, dan bagian mesin yang terdorong ke dalam. Di dalam kendaraan, penumpang dan pengemudi terlempar akibat benturan, sementara asap mulai mengepul dari kap yang ringsek. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian segera berlarian, mencoba membantu korban yang terluka.
"Tiba-tiba saja saya mendengar suara tabrakan yang sangat keras. Saya langsung berlari ke lokasi dan melihat mobil-mobil itu sudah dalam kondisi rusak parah. Ada orang yang berdarah, dan mereka tampak sangat kesakitan," ujar seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Tiga orang, termasuk pengemudi Daihatsu Sigra, mengalami luka-luka. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Meski luka-luka mereka tergolong ringan, trauma dan ketakutan jelas terlihat di wajah mereka.
"Semua terjadi begitu cepat. Saya bahkan tidak sempat menghindar," ujar salah satu korban yang masih dalam kondisi syok.
Sementara itu, Iptu Agung Prasetyo Soegiono menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi semua pengguna jalan.
"Ini bukan hanya soal kelalaian, tetapi juga soal nyawa. Pengemudi harus selalu berhati-hati, terutama ketika melaju di jalan yang padat seperti ini. Kecepatan tinggi tanpa kontrol hanya akan membawa malapetaka," tegasnya dengan nada serius.
Kerusakan yang ditimbulkan dalam kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 5 juta, namun nilai itu tidak sebanding dengan trauma yang dialami korban.
"Kerugian materi bisa diganti, tetapi rasa takut dan trauma mereka yang terlibat mungkin akan bertahan lebih lama," tambah Iptu Agung.
Di tengah kepadatan lalu lintas yang mendadak tersendat, warga berkumpul di sekitar lokasi kejadian, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Suasana yang biasanya ramai dengan lalu lalang kendaraan dan aktivitas sehari-hari, kini berubah menjadi tempat kecelakaan yang dipenuhi kendaraan yang remuk dan korban yang terluka.
Tragedi ini bukan hanya mengingatkan tentang bahaya kecepatan tinggi, tetapi juga pentingnya disiplin dan kehati-hatian di jalan. Bagi mereka yang berada di balik kemudi, ingatan akan kecelakaan beruntun ini akan menjadi pengingat yang pahit bahwa sedikit saja kelalaian bisa membawa bencana.(*)
Add new comment