Warga Tanjung Jabung Barat memadati Water Front City untuk menyaksikan lomba balap pompong dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Tanjab Barat ke-59 dan HUT RI ke-79. Acara ini menjadi pusat perhatian dengan hadiah puluhan juta untuk pemenang.
Di bawah terik matahari yang menyengat, Kamis (15/8/2024) sekitar pukul 13.30 WIB, suasana Jembatan Titian Orang Kayo Mustiko Rajo Alam atau yang lebih dikenal sebagai Water Front City (WFC) di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga berbondong-bondong datang, memadati setiap sudut jembatan dan tepi sungai, hanya untuk menyaksikan ajang bergengsi—lomba balap pompong—yang diadakan sebagai bagian dari perayaan hari jadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ke-59 dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79.
Teriakan semangat menggema di sepanjang Water Front City, mengiringi pompong-pompong yang berlomba mengarungi lautan Kuala Tungkal. Warga tak peduli dengan panasnya cuaca. Mereka datang dengan membawa payung, topi, atau sekadar mengandalkan semangat yang membara untuk mendukung para peserta. Sorak-sorai menggema setiap kali sebuah pompong melaju lebih cepat, menciptakan suasana yang begitu meriah dan penuh antusiasme.
"Ayo, ayo... semangat!" teriak warga, seakan menyuntikkan energi baru bagi para peserta yang berlomba di bawah panasnya sinar matahari.
Fatma, salah seorang warga yang setia mengikuti setiap momen lomba, tampak begitu bersemangat. "Iya, kita senang. Saya rela panas-panas untuk menyaksikan lomba balap pompong ini," ujar Fatma sambil tersenyum, meski wajahnya sudah mulai memerah terkena matahari.
Fatma bahkan sudah berada di lokasi sejak pukul 13.00 WIB, khawatir tak mendapatkan tempat yang strategis jika datang terlambat. "Saya sengaja datang lebih awal, biar dapat tempat yang pas. Takutnya kalau lambat masuk, ngantri terlalu panjang," tambahnya.
Menariknya, untuk menyaksikan perlombaan ini, warga tidak dipungut biaya sepeser pun. Padahal, biasanya untuk masuk ke area Water Front City, pengunjung dikenakan retribusi. "Gratis, kalau hari biasa bayar retribusi untuk motor dua ribu, sekarang gratis," ungkap Fatma dengan nada gembira.
Kemeriahan lomba balap pompong ini tak hanya dirasakan oleh warga setempat, tetapi juga oleh peserta dari luar daerah. Direktur Pengelolaan Bronut Tourism WFC Kuala Tungkal, Fajriansyah, menyebutkan bahwa lomba kali ini diikuti oleh 36 pompong dari kelas penjaringan Tanjung Jabung Barat, dan 12 pompong dari kelas umum yang berasal dari Tanjung Jabung Timur hingga Provinsi Riau. "Setiap pompong berisi dua peserta," katanya.
Kegiatan yang hanya berlangsung selama satu hari ini langsung menentukan pemenangnya di hari yang sama. Dengan total hadiah yang disiapkan panitia mencapai puluhan juta rupiah, persaingan di atas air menjadi sangat ketat. "Juara pertama mendapatkan Rp 10 juta, juara kedua Rp 8 juta, juara ketiga Rp 6 juta, dan juara keempat Rp 3 juta," imbuh Fajriansyah.
Lomba balap pompong ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga ajang yang memperkuat rasa kebersamaan dan semangat masyarakat dalam memperingati hari jadi kabupaten mereka. Dengan antusiasme yang begitu tinggi, acara ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus mendekatkan warga Tanjung Jabung Barat dengan budaya mereka sendiri. Di tengah sorak-sorai dan hiruk-pikuk, jelas terasa bahwa semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap daerah mereka masih berkobar kuat, layaknya pompong-pompong yang melaju di atas lautan.(*)
Add new comment