Harga Beras Premium di Tanjung Jabung Barat Merangkak Naik, Pedagang dan Pembeli Keluhkan Kenaikan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Di tengah suasana Kota Kuala Tungkal yang tenang, terdengar keluhan dari para pedagang beras di pasar-pasar. Harga beras premium yang merangkak naik dalam sepekan terakhir menjadi topik pembicaraan utama di antara mereka. Kenaikan harga yang mencapai Rp 5.000 hingga 10.000 per karung ini membuat para pedagang resah, takut untuk menyimpan stok beras dalam jumlah besar.

Ahmadi, seorang pedagang beras di Kota Kuala Tungkal, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras premium sudah dirasakan sejak seminggu yang lalu. “Iya, kenaikan harga beras premium sudah terjadi seminggu yang lalu,” ujarnya sambil menata karung-karung beras di tokonya. Sebelumnya, harga beras berbagai merek ukuran 5 kilogram hanya Rp 75 ribu per karung, kini naik menjadi Rp 78 ribu. Untuk ukuran 10 kilogram, harga yang semula Rp 148 ribu kini melonjak menjadi Rp 158 ribu per karung.

Kenaikan harga ini bukan hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga dirasakan oleh para pembeli. Beberapa pelanggan tetap Ahmadi terlihat mengerutkan dahi saat mendengar harga baru. “Harga beras naik, pembeli jadi sepi,” kata Ahmadi, mengeluhkan situasi yang semakin sulit.

Namun, di tengah kenaikan harga beras premium, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) milik Bulog tetap tersedia dengan harga yang stabil. “Beras premium naik, beras SPHP masih tersedia dengan baik dan harga masih stabil,” imbuh Ahmadi. Kehadiran beras SPHP ini sedikit memberikan kelegaan bagi para pedagang dan pembeli yang mencari alternatif beras dengan harga yang lebih terjangkau.

Meski demikian, kenaikan harga beras premium tetap menjadi perhatian utama. Pedagang seperti Ahmadi berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Mereka juga berharap agar pasokan beras premium dapat ditingkatkan sehingga harga dapat kembali normal.

Kenaikan harga beras ini menjadi gambaran nyata dari dinamika ekonomi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Di balik karung-karung beras yang bertumpuk di toko Ahmadi, tersimpan harapan dan doa agar kondisi pasar segera membaik, dan semua dapat kembali seperti sediakala.

Seiring berjalannya waktu, apakah pemerintah akan mampu menstabilkan harga beras dan memberikan solusi bagi para pedagang dan pembeli di Tanjung Jabung Barat? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang pasti, Ahmadi dan para pedagang lainnya akan terus bertahan, menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, sambil berharap yang terbaik untuk masa depan mereka.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network