Batanghari – Di balik kehidupan yang terlihat tenang di Kabupaten Batanghari, terdapat riak kecil yang mengganggu keseimbangan rumah tangga para Aparatur Sipil Negara (ASN). Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Batanghari pada tahun 2024 ini telah menerima tiga pengajuan perceraian dari kalangan ASN. Satu faktor utama yang mencuat sebagai penyebab adalah judi online.
Ahmad Farij Wajdi, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan BKPSDMD Batanghari, menyebutkan bahwa masalah internal rumah tangga yang memicu perceraian di kalangan ASN bervariasi, namun judi online menempati posisi tertinggi. "Rata-rata masalah internal rumah tangga ada pasangannya yang judi, hutang piutang hingga pihak ketiga," ungkap Farij.
Permohonan pengajuan perceraian yang diterima BKPSDMD saat ini masih dalam proses. Dari tiga kasus yang diajukan, satu di antaranya telah disetujui oleh Bupati Batanghari. Farij menjelaskan bahwa sebagian besar permohonan perceraian ini berasal dari ASN yang berprofesi sebagai tenaga pendidik. "Kalau ini permohonan dari guru," ujarnya.
Judi online bukan hanya sekadar permainan bagi sebagian orang, tetapi telah menjadi ancaman serius bagi keharmonisan rumah tangga ASN di Batanghari. Kecanduan judi online seringkali berujung pada masalah keuangan yang parah, hutang piutang, dan ketegangan dalam rumah tangga. Tak jarang, ketergantungan ini membawa pengaruh buruk yang berujung pada keputusan sulit seperti perceraian.
Seorang ASN yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa suaminya menjadi sangat tertutup dan sering berhutang setelah kecanduan judi online. "Dia selalu meminjam uang dari teman-temannya dan menghabiskan gaji untuk judi. Kami sering bertengkar karena masalah keuangan yang tidak pernah selesai," katanya dengan nada sedih.
Pengajuan perceraian yang mayoritas berasal dari tenaga pendidik menjadi perhatian serius bagi BKPSDMD Batanghari. Tenaga pendidik memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan pendidikan anak-anak, sehingga masalah pribadi mereka bisa berdampak luas. Farij menyadari betul dampak dari perceraian ini tidak hanya pada individu tetapi juga pada lingkungan kerja dan masyarakat luas.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Sebagai tenaga pendidik, mereka seharusnya menjadi teladan bagi anak didik. Kami berusaha memberikan pendampingan dan konseling untuk membantu mereka menghadapi masalah ini," jelas Farij.
BKPSDMD Batanghari tidak tinggal diam melihat masalah ini. Mereka terus berupaya memberikan dukungan kepada ASN yang menghadapi masalah rumah tangga. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyediakan layanan konseling dan pendampingan psikologis untuk membantu ASN mengatasi masalah pribadi mereka.
"Kami berusaha memberikan solusi terbaik. Konseling dan pendampingan psikologis diharapkan bisa membantu mereka menghadapi masalah dengan lebih baik. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan yang diperlukan," kata Farij.
Masalah perceraian di kalangan ASN, terutama yang disebabkan oleh judi online, merupakan cerminan dari tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintahan daerah dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan pegawainya. Diharapkan dengan adanya dukungan dan perhatian dari BKPSDMD, ASN di Kabupaten Batanghari bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya tanpa terganggu oleh masalah pribadi yang berat.
Farij menutup dengan harapan bahwa para ASN yang menghadapi masalah dapat menemukan jalan keluar yang terbaik. "Kami berharap semua ASN dapat menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan baik, sehingga mereka bisa kembali fokus pada tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani masyarakat," tutupnya.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh BKPSDMD Batanghari dalam menghadapi tantangan ini. Namun, dengan komitmen dan kerja keras, diharapkan masalah perceraian di kalangan ASN bisa diminimalisir dan para ASN dapat menjalani kehidupan yang lebih harmonis dan sejahtera.(*)
Add new comment