MUARO JAMBI – Pagi itu, suasana di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Muaro Jambi tampak lebih sibuk dari biasanya. Antrean panjang para pencari kerja mengindikasikan fenomena yang tengah terjadi di daerah ini. Sebanyak 302 warga Kabupaten Muaro Jambi telah terdaftar sebagai pencari kerja atau pemohon kartu kuning hingga pertengahan Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kabid Penempatan Perluasan dan Kesempatan Kerja Disnakertrans Muaro Jambi, Wawan Suprianto, menjelaskan bahwa jumlah pencari kerja pada tahun 2024 ini memang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023. "Pada tahun 2023, jumlah pencari kerja mencapai 416 orang selama satu tahun. Sementara hingga 19 Juni 2024 saja, jumlahnya sudah mencapai 302 orang," kata Wawan.
Angka pencari kerja ini didominasi pada bulan Januari dengan jumlah mencapai 149 orang. Kemudian pada bulan Februari tercatat ada 42 orang, Maret 13 orang, April 26 orang, Mei 50 orang, dan Juni hingga tanggal 19 sebanyak 22 orang. "302 orang itu sampai dengan tanggal 19 Juni 2024, namun demikian nanti mungkin ada penambahan lagi," tutur Wawan.
Jika melihat data tahun 2023, bulan Mei menjadi puncak pencari kerja dengan angka 138 orang. Sedangkan bulan-bulan lainnya menunjukkan angka yang lebih bervariasi, seperti Januari 28 orang, Februari 19 orang, Maret 17 orang, April 14 orang, Juni 41 orang, Juli 24 orang, Agustus 28 orang, September 24 orang, Oktober 32 orang, November 24 orang, dan Desember 27 orang.
Wawan Suprianto menambahkan bahwa peningkatan ini mungkin disebabkan oleh banyaknya penerimaan lowongan kerja yang belum terdeteksi, baik di Kabupaten Muaro Jambi maupun di luar tempat tinggal para pencari kerja. "Kemungkinan ada penerimaan lowongan kerja yang belum terdeteksi, sehingga jumlah pencari kerja bisa bertambah," jelasnya.
Tantangan lain yang dihadapi adalah dominasi pencari kerja yang berusia muda, terutama lulusan SMA dan SMK sederajat. "Mayoritas pencari kerja itu adalah siswa-siswi yang baru lulus SMA, SMK sederajat dan kemudian tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ada juga sebagian kecil yang lulusan S1 untuk mencari kerja spesifik tertentu," ungkap Wawan.
Kondisi ini menuntut adanya solusi dan upaya lebih dari pihak Disnakertrans untuk menanggulangi meningkatnya jumlah pencari kerja, terutama di kalangan lulusan muda. Pelatihan keterampilan, peningkatan akses informasi mengenai lowongan pekerjaan, serta kerjasama dengan sektor swasta untuk membuka peluang kerja baru menjadi beberapa langkah yang dapat diambil.
"Meningkatnya jumlah pencari kerja menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Diharapkan dengan berbagai program pelatihan dan penempatan kerja, angka pencari kerja dapat ditekan dan mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi," tutur Wawan.
Data yang ada mencerminkan realitas dan tantangan yang dihadapi oleh para pencari kerja di Kabupaten Muaro Jambi. Dengan total 416 pencari kerja pada tahun 2023 dan 302 pencari kerja hingga pertengahan Juni 2024, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.
Di ruang tunggu Disnakertrans, tampak wajah-wajah penuh harap dari para pencari kerja. Mereka datang dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak untuk masa depan yang lebih baik. Setiap formulir yang diisi, setiap wawancara yang dilakukan, adalah langkah menuju perubahan dan perbaikan hidup.
Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, dengan upaya bersama dari berbagai pihak, tantangan ini dapat diatasi dan Muaro Jambi bisa menjadi daerah dengan tingkat pengangguran yang lebih rendah serta kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya.(*)
Add new comment