Maxim Indonesia, penyedia layanan transportasi daring, menyatakan kesiapannya untuk membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus pembegalan yang melibatkan seorang siswi SMAN 11 Muaro Jambi, pengguna layanan Maxim di Jambi. Kejadian ini melibatkan seorang mitra pengemudi Maxim, yang kini telah diblokir akunnya oleh pihak perusahaan.
Dalam pernyataan resminya, Arkam Suprapto, PR Specialist Maxim Indonesia, menyebutkan bahwa pihaknya telah memberikan berbagai data dan informasi kepada pihak berwajib.
"Maxim telah memberikan bukti berupa laporan perjalanan, detail lokasi kejadian, dan informasi-informasi lainnya yang bisa mendukung proses penyelidikan dan putusan hukum," ujarnya, dalam rilis yang diterima redaksi Jambi Satu.
Maxim berharap proses hukum dapat berjalan dengan lancar dan korban mendapatkan keadilan atas insiden yang menimpanya. Sebagai langkah preventif, Maxim juga telah memberlakukan sanksi pemblokiran akun terhadap mitra pengemudi yang terlibat dalam kasus tersebut.
Selain itu, Maxim menjalin kerja sama dengan Yayasan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Indonesia (YPPSI) untuk memberikan perlindungan, keselamatan, dan santunan kepada pengguna layanan yang mengalami musibah saat menggunakan layanan Maxim. Program ini menunjukkan komitmen Maxim dalam memastikan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya.
"Pengajuan santunan dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor Maxim terdekat atau melalui email di info@ypssisocial.org dan laman https://ypssisocial.org/," tambah Arkam.
Maxim berharap agar kasus ini menjadi pelajaran penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keamanan bagi seluruh penggunanya. Bagi pihak media yang memiliki pertanyaan lebih lanjut, Maxim Indonesia menyediakan kontak email di pr_indonesia@taximaxim.com untuk menjawab pertanyaan lebih rinci.
Melalui upaya kolaboratif ini, Maxim Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menciptakan ekosistem transportasi daring yang aman dan terpercaya bagi masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, sSeorang siswi SMA Negeri 11 Kabupaten Muaro Jambi diduga menjadi korban pembegalan dan percobaan pemerkosaan seorang driver ojek online. Korban dirampok dan ditemukan dalam kondisi lemas dan bajunya penuh bercak darah.
Video amatir yang direkam oleh warga menunjukkan detik-detik saat siswi tersebut dibantu oleh warga. Dalam video tersebut, terlihat jelas bahwa siswi itu tertunduk lemas dengan baju berlumuran darah. Kejadian ini terjadi saat korban yang merupakan memesan ojek online untuk pulang sekolah. Namun, bukannya diantar pulang, korban malah dibawa ke tempat sepi dan diperkosa oleh driver ojek online tersebut.(*)
Add new comment