Pihak kepolisian buka suara atas insiden tragis yang menimpa seorang mahasiswi di Jambi. Mahasiswi berinisial SAS (21) nekat melompat dari lantai 12 gedung Mahligai Bank 9 Jambi pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Kapolsek Telanaipura, AKP Harefa, dalam keterangan resminya, mengungkapkan hasil pemeriksaan dan analisis kepolisian terkait kejadian tersebut.
Berdasarkan rekaman CCTV di tempat kejadian, terlihat gesture korban yang gelisah dan beberapa kali menoleh ke arah belakang, tepatnya ke pinggir gedung lantai 12. "Dalam rekaman CCTV itu, korban terlihat gelisah dan melihat ke arah belakang, yakni arah pinggir gedung lantai 12," ujar AKP Harefa.
Sekitar pukul 22.00 WIB, seorang saksi yang hendak menutup portal depan gedung melihat ada seorang terbaring di lantai halaman. Setelah mendekat, saksi bersama rekan piket security lainnya menemukan bahwa korban adalah seorang perempuan yang terbaring di halaman Bank Jambi. "Saat itu saksi bersama rekan piket security naik ke lantai 12 untuk memberitahukan kepada karyawan lainnya bahwa ada mayat perempuan yang diduga jatuh dari lantai atas," jelas AKP Harefa.
Berdasarkan analisa kepolisian, korban diduga melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 12 gedung Mahligai Bank 9 Jambi. "Berdasarkan keterangan keluarga korban di Jambi, dugaan motif korban melakukan perbuatan bunuh diri dikarenakan ada permasalahan atau stress," tambah Kapolsek.
Pihak keluarga korban meminta agar tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah karena ingin segera memakamkannya. "Keluarga korban meminta untuk tidak melakukan otopsi mayat korban karena jenazah korban ingin segera dimakamkan oleh pihak keluarga," ujar AKP Harefa.
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan dari keluarga yang tinggal dekat kostan korban, diketahui bahwa korban sedang mengalami masalah pribadi yang menyebabkan stres. "Diketahui bahwa dugaan awal motif korban melakukan perbuatan tersebut dikarenakan ada permasalahan pribadi dan korban terlihat stres seperti ada yang dipikirkan. Dari laptop korban, ditemukan riwayat pencarian tentang cara-cara untuk bunuh diri," tambah AKP Harefa.
Kepolisian masih terus mendalami kasus ini meskipun dugaan sementara mengarah pada bunuh diri akibat stres dan permasalahan pribadi. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan dari lingkungan sekitar bagi mereka yang sedang mengalami tekanan psikologis. Pihak kepolisian dan keluarga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(*)
Add new comment