Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, harga emas Antam terus merangkak naik, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Pada Sabtu, 6 Juli 2024, harga emas satuan 1 gram di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, Jakarta, tercatat mencapai Rp. 1.395.000. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 12.000 dari harga sebelumnya yang berada di Rp. 1.383.000 per gram.

Kenaikan harga emas ini tidak terjadi begitu saja. Menurut laman resmi PT Antam dan sumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga emas di pasar global dan domestik.

Kondisi politik dan ekonomi dunia memainkan peran besar dalam menentukan harga emas. Krisis, resesi, dan perang adalah beberapa faktor utama yang membuat harga emas melonjak. Ketika situasi global tidak menentu, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset aman (safe haven). Contohnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang memicu banyak investor global untuk berinvestasi dalam emas. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Hal ini karena nilai emas tetap stabil meskipun terjadi inflasi, deflasi, atau krisis ekonomi.

Hukum ekonomi dasar tentang penawaran dan permintaan juga berlaku untuk emas. Ketika permintaan emas meningkat dan penawaran terbatas, harga emas cenderung naik. Ketersediaan emas di dunia terbatas, dengan produksi emas yang berasal dari pertambangan dan daur ulang. Menurut Thomson Reuters GFMS, total emas yang ada di dunia mencapai 171.300 ton, sementara James Turk memperkirakan jumlahnya sekitar 155.244 ton.

Kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat juga memiliki dampak signifikan terhadap harga emas. Ketika The Fed menurunkan suku bunga, harga emas cenderung naik karena dolar Amerika Serikat menjadi kurang menarik sebagai pilihan investasi. Sebaliknya, ketika suku bunga naik, harga emas bisa turun. Saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga, yang berkontribusi pada lonjakan harga emas.

Inflasi adalah faktor lain yang mendorong harga emas naik. Tingkat inflasi yang tinggi membuat masyarakat enggan menyimpan aset dalam bentuk uang yang nilainya mudah tergerus inflasi. Sebagai gantinya, mereka memilih berinvestasi dalam emas yang nilainya cenderung stabil dan lebih aman. Dengan meningkatnya permintaan emas akibat inflasi, harga emas pun ikut naik.

Harga emas dalam negeri juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, harga emas lokal menguat. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, harga emas lokal cenderung turun.

Situasi ini menunjukkan bagaimana berbagai faktor global dan domestik saling berkaitan dalam menentukan harga emas. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi banyak orang. Bagi para investor dan masyarakat yang mengikuti perkembangan harga emas, memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

Harga emas yang terus naik mencerminkan tidak hanya ketidakstabilan ekonomi global, tetapi juga kebutuhan akan aset yang dianggap aman dan stabil. Dalam konteks ini, emas tetap menjadi komoditas yang diandalkan, baik sebagai investasi jangka panjang maupun sebagai penyelamat di tengah krisis.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network