Jambi - Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus menghantui para pekerja buruh di tengah ketidakstabilan ekonomi saat ini. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jambi mencatat ada dua perusahaan yang sudah tidak mampu bertahan dan akhirnya gulung tikar.
Pagi itu, suasana di Kantor Disnaker Provinsi Jambi terasa sibuk. Di balik meja kerjanya yang dipenuhi berkas, Doddy, Kepala Bidang Binwasnaker dan Hubungan Industri, tampak serius. Dengan nada penuh keprihatinan, ia menyampaikan kondisi terkini yang memprihatinkan.
“Sejauh ini di Jambi hanya ada dua perusahaan yang dinyatakan bangkrut, yakni pabrik karet yang ada di Kota Jambi,” ujar Doddy, Jumat (5/7/2024).
Kondisi ini mencerminkan bahwa meskipun Jambi relatif aman dari gelombang kebangkrutan yang melanda beberapa daerah lain, ancaman PHK tetap nyata bagi para buruh. Kedua perusahaan tersebut, meski telah gulung tikar, telah memenuhi kewajiban mereka terhadap para karyawan.
“Persoalan hak-hak para karyawan sudah selesai atau dibayarkan oleh pihak perusahaan,” lanjut Doddy. Meskipun begitu, berita ini menjadi sinyal peringatan bagi pekerja dan pemerintah untuk tetap waspada terhadap kemungkinan yang lebih buruk.
Menurut Doddy, berdasarkan data yang dimiliki oleh Disnaker, jumlah perusahaan aktif terdaftar di Provinsi Jambi mencapai 16.000 perusahaan. Mayoritas dari perusahaan ini masih dalam kondisi produktif. Namun, situasi ekonomi yang tidak menentu bisa berubah sewaktu-waktu, dan ketahanan perusahaan-perusahaan ini tetap diuji.
“Sejauh ini baru dua perusahaan itu saja yang tercatat, untuk perusahaan lainnya belum ada pelaporan yang kita terima,” tutur Doddy dengan nada optimis yang terjaga. Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa banyak perusahaan di Jambi yang masih mampu bertahan di tengah badai ekonomi.
Efek dari kebangkrutan perusahaan tidak hanya dirasakan oleh karyawan yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal. Ketika pabrik karet di Kota Jambi menutup operasinya, ratusan pekerja kehilangan mata pencaharian. Ini memicu kekhawatiran di kalangan pekerja lainnya yang masih berjuang untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Salah satu mantan pekerja pabrik karet, Yanto (45), mengungkapkan keprihatinannya. “Saya bekerja di sana selama lebih dari 10 tahun. Ketika pabrik tutup, saya dan teman-teman merasa seperti kehilangan pijakan. Untungnya, hak-hak kami sudah dibayarkan, tapi mencari pekerjaan baru di usia seperti ini tidak mudah,” keluh Yanto.
Disnaker Provinsi Jambi berupaya keras untuk menghadapi tantangan ini. Selain memantau kondisi perusahaan-perusahaan yang ada, mereka juga menyediakan program pelatihan bagi para pekerja yang terdampak PHK. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
“Kami terus melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Kami juga mengadakan program pelatihan untuk membantu mereka mendapatkan keterampilan baru,” jelas Doddy. Upaya ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Di tengah bayang-bayang ancaman PHK dan kebangkrutan, ada harapan yang masih tersisa. Banyak perusahaan di Jambi yang terus beroperasi dan menunjukkan daya tahan yang luar biasa. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berusaha untuk tetap produktif dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Bagi pemerintah, tantangan ini harus dijawab dengan kebijakan yang tepat dan dukungan yang nyata bagi para pekerja dan perusahaan. Ketidakpastian ekonomi memang tidak bisa dihindari, tetapi dengan langkah yang tepat, dampaknya bisa diminimalkan.
“Saya yakin, dengan kerjasama semua pihak, kita bisa melewati masa sulit ini. Kita harus tetap optimis dan terus berusaha,” tutup Doddy, memberikan semangat bagi semua yang terdampak.
Ancaman PHK dan kebangkrutan memang nyata, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari semua pihak, harapan untuk masa depan yang lebih baik masih ada. Pemerintah dan perusahaan di Jambi harus terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan para pekerja. Di tengah segala tantangan, semangat untuk terus berjuang dan bertahan harus tetap menyala.
Add new comment