MUARA TEBO – Kabupaten Tebo menjadi salah satu daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi di Provinsi Jambi. Berdasarkan data, Tebo menduduki peringkat ke-10 dari 12 kabupaten/kota di provinsi ini terkait masalah stunting. Kondisi ini memantik perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo, yang kini mengintensifkan berbagai program untuk menekan angka stunting.
Pj Bupati Tebo, Varial Adhi Putra, mengakui bahwa angka stunting di daerahnya masih memprihatinkan. Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi persoalan ini sejak ia dilantik pada April 2024.
“Dari 12 kabupaten/kota di Jambi, Tebo berada di peringkat ke-10. Ini menunjukkan stunting di Tebo masih menjadi masalah besar. Namun, alhamdulillah, dengan percepatan yang kita lakukan, kondisinya mulai melandai dan menunjukkan penurunan,” kata Varial, Selasa (19/11/2024).
Salah satu langkah strategis yang ditempuh Pemkab Tebo adalah mendirikan rumah stunting di 40 desa yang tersebar di seluruh wilayah. Rumah stunting ini menjadi pusat intervensi untuk ibu hamil dan anak-anak yang tergolong stunting.
“Rumah stunting menjadi tempat edukasi dan pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak. Harapannya, tidak ada lagi kasus stunting baru, dan angka yang ada sekarang dapat segera ditekan,” jelas Varial.
Peringkat ke-10 yang disandang Tebo dalam masalah stunting di Provinsi Jambi menjadi perhatian khusus, mengingat stunting memiliki dampak jangka panjang pada generasi mendatang. Varial menyebut, keberhasilan menurunkan angka stunting di Tebo memerlukan upaya kolektif.
“Menurunkan angka stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Perlu kerja sama dari pemerintah desa, kecamatan, puskesmas, dan berbagai pihak lainnya. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Selain rumah stunting, Pemkab Tebo juga menjalankan program pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak. Puskesmas di setiap kecamatan dilibatkan untuk memantau perkembangan gizi anak dan memberikan edukasi kepada keluarga.
“Ibu hamil harus mendapatkan asupan bergizi agar bayi yang dilahirkan bebas stunting. Kita juga terus memberikan pendampingan kepada keluarga yang anaknya tergolong stunting,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan, Pemkab Tebo berharap peringkat daerah dalam masalah stunting dapat segera membaik. Varial optimis bahwa melalui kerja sama semua pihak, Tebo mampu keluar dari daftar daerah dengan prevalensi stunting tinggi di Provinsi Jambi.
“Peringkat 10 adalah peringatan bagi kita semua untuk bekerja lebih keras. Kita harus memastikan generasi masa depan Tebo tumbuh sehat dan cerdas. Ini adalah tugas kita bersama,” pungkasnya.
Pemkab Tebo berkomitmen untuk terus memantau dan meningkatkan upaya penanganan stunting hingga tercipta generasi bebas stunting yang akan menjadi pilar pembangunan daerah.(*)
Add new comment