Di tengah ancaman ketidakpastian harga pangan, harga cabai merah keriting di Jambi menawarkan sedikit ketenangan. Pasar Angso Duo, pusat jual beli cabai di Kota Jambi, mencatat harga cabai merah keriting stabil di angka Rp18.000 per kilogram selama tiga bulan terakhir. Stabilitas harga ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga menjadi angin segar bagi para pedagang.
Almanaria, salah satu pedagang yang telah berjualan selama bertahun-tahun di Pasar Angso Duo, menyatakan bahwa kestabilan harga saat ini adalah hal langka dan sangat menguntungkan. "Biasanya, harga cabai sangat berfluktuasi, apalagi dengan cuaca yang tak menentu. Tapi sekarang, harga cukup stabil, jadi kami dan konsumen lebih tenang," ujar Almanaria pada Jumat (1/11/2024).
Namun, kestabilan ini bukan tanpa tantangan. Dalam beberapa kasus, kenaikan harga mendadak bisa memicu inflasi, terutama pada bahan pangan utama seperti cabai, yang seringkali meroket selama musim hujan atau karena gangguan pasokan. Untungnya, pasokan dari Kerinci dan Palembang saat ini cukup untuk menjaga stok dan harga tetap seimbang.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar TAC, di mana harga cabai merah panjang dipatok pada Rp20.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp18.000, cabai rawit biasa Rp16.000, dan cabai setan Rp35.000 per kilogram. Heri, pedagang di Pasar TAC, mengungkapkan bahwa stabilitas harga ini membuat masyarakat lebih mudah merencanakan pembelian, terutama di tengah tekanan ekonomi yang meningkat. "Sejauh ini harga masih sesuai pasaran dan tak ada tanda-tanda akan naik," ujarnya.
Namun, para pedagang tidak serta-merta berpuas diri. Mereka berharap pemerintah tidak hanya mengandalkan pasokan dari petani lokal tetapi juga menyiapkan strategi pasokan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga di masa depan. Pasokan yang cukup, akses langsung dari petani, dan kebijakan pangan yang efektif akan menjadi penentu keberlanjutan kestabilan harga ini.
Bagi ibu rumah tangga, yang merasakan langsung fluktuasi harga pangan, kestabilan ini menjadi penguatan daya beli dan ketahanan ekonomi rumah tangga. "Saat harga stabil seperti sekarang, kami bisa sedikit bernapas lega," ujar salah satu ibu rumah tangga di Pasar Angso Duo.
Harapan kini bergantung pada upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan ini. Dengan ketidakpastian cuaca dan tantangan distribusi yang masih ada, peran pemerintah dan koordinasi dengan petani menjadi kunci bagi kestabilan harga yang lebih panjang.(*)
Add new comment