Jambi – Pemerintah yang akan datang, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, berkomitmen untuk melanjutkan dua infrastruktur penting yang menjadi prioritas nasional: ketahanan air dan konektivitas. Di antara proyek yang akan dilanjutkan adalah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), sebuah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat infrastruktur di wilayah Sumatera.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa ketahanan air dan konektivitas adalah dua elemen penting yang harus dijaga agar Indonesia bisa mencapai kemakmuran.
"Air dan konektivitas adalah syarat utama untuk mewujudkan kemakmuran. Ketahanan air vital untuk mendukung ketahanan pangan dan energi," ujar Basuki di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pemerintah saat ini tengah menggenjot pembangunan 61 bendungan di berbagai wilayah, dengan 53 di antaranya telah diresmikan. Basuki berharap seluruh proyek bendungan ini bisa selesai pada akhir 2024 hingga tahun depan.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti JTTS dan berbagai tol lainnya, juga akan dipercepat. Proyek tol Trans Sumatera ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan, bersamaan dengan Tol Trans Jawa dan sejumlah proyek tol lain yang tersebar di Sulawesi dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Pembangunan konektivitas bukan hanya soal jalan tol, tetapi juga jalan nasional yang sudah dibangun sejauh 6.000 kilometer. Ini semua bagian dari upaya memperkuat infrastruktur agar masyarakat dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik," pungkas Basuki.
Dengan kelanjutan proyek-proyek besar ini, pemerintahan mendatang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam bidang akses air dan infrastruktur transportasi yang lebih terhubung di seluruh wilayah Indonesia.(*)
Add new comment