Jambi – Menyusul insiden tragis robohnya tembok di SMKN 1 Kota Jambi yang menyebabkan tiga siswa meninggal, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi segera mengambil langkah serius untuk memastikan keamanan infrastruktur sekolah. Salah satu langkah awal adalah melakukan pengecekan status tanah di sekitar sekolah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) guna memastikan legalitas dan kondisi tanah di area pagar yang runtuh.
“Kami sudah mendapat informasi dari kepala sekolah bahwa pagar tersebut berada di atas tanah milik sekolah. Namun, untuk memastikannya, kami akan melakukan pengecekan lebih lanjut di BPN,” jelas Syamsurizal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Minggu (06/10/2024) malam.
Pengecekan ini dinilai penting karena akan menjadi dasar dalam proses pembangunan pagar baru yang lebih kokoh dan sesuai dengan kondisi tanah. Syamsurizal menambahkan bahwa pembangunan ulang pagar ini akan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi.
“Kami akan meninjau ulang letak dan kondisi tanah sebelum memulai pembangunan. Setelah anggaran disetujui, kami akan bekerja sama dengan PUPR untuk membangun tembok yang lebih kuat dan aman,” ujar Syamsurizal.
Sebagai langkah lanjutan, Dinas Pendidikan akan membentuk tim ad hoc yang ditugaskan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi bangunan sekolah di seluruh Provinsi Jambi. Tim ini akan bekerja melalui Surat Keputusan (SK) dari Penjabat (PJS) Gubernur Jambi.
“Tim ini akan melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan sekolah yang berpotensi membahayakan siswa, terutama bangunan tua atau yang memiliki risiko tinggi. Kami tidak ingin musibah seperti ini terjadi lagi di masa depan,” tegas Syamsurizal.
Selain itu, tim ad hoc ini akan memberikan rekomendasi perbaikan infrastruktur sekolah yang membutuhkan renovasi atau perbaikan untuk memastikan keamanan siswa di lingkungan sekolah.
Sebagai bentuk empati, Kepala Dinas Pendidikan bersama PJS Gubernur juga mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan. “Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan di sekolah,” ungkapnya.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas insiden tersebut. Syamsurizal menegaskan bahwa keselamatan siswa akan menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil ke depan.(*)
Add new comment