Inflasi Provinsi Jambi tercatat sebesar 1,95 persen pada September 2024 dengan Kabupaten Kerinci mengalami inflasi tertinggi. Sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi, sementara terjadi deflasi month-to-month sebesar 0,17 persen.
***
JAMBI – Pada September 2024, inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Jambi tercatat sebesar 1,95 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,81. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci dengan angka 2,81 persen, diikuti Kota Jambi yang lebih rendah yakni 1,65 persen.
Tingkat inflasi ini mencerminkan kenaikan harga pada berbagai kelompok pengeluaran, dengan kontribusi terbesar datang dari sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mencatat kenaikan sebesar 2,94 persen. Di sisi lain, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami kenaikan tertinggi secara year-on-year dengan angka 4,78 persen.
“Kenaikan harga di beberapa komoditas pangan, seperti kentang, daging ayam ras, kopi bubuk, dan bawang merah, memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” ungkap laporan BPS tersebut. Selain itu, harga sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT) juga menjadi faktor pendorong inflasi di Jambi.
Kerinci Menyumbang Inflasi Tertinggi
Kabupaten Kerinci mencatat inflasi year-on-year tertinggi di Provinsi Jambi, yaitu 2,81 persen dengan IHK sebesar 106,75. Kenaikan harga yang signifikan di sektor Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 3,62 persen menjadi salah satu pendorong utama inflasi di daerah ini. Sedangkan Kota Jambi, meskipun inflasinya lebih rendah, tetap mengalami peningkatan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, termasuk Transportasi dan Perumahan, Air, Listrik, serta Bahan Bakar Rumah Tangga.
Deflasi Month-on-Month, Inflasi Year-to-Date
Meski inflasi tahunan di Jambi meningkat, terdapat deflasi sebesar 0,17 persen month-to-month (m-to-m) pada September 2024. Penurunan harga sejumlah komoditas seperti cabai merah, tomat, cabai rawit, dan kentang menjadi faktor utama yang mendorong deflasi tersebut. “Harga cabai merah turun sebesar 0,27 persen, disusul tomat dan cabai rawit yang juga mencatat penurunan harga signifikan,” jelas BPS.
Di sisi lain, tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Jambi tercatat sebesar 0,72 persen, yang menunjukkan kenaikan harga sejak awal tahun hingga September 2024.
Sektor Makanan dan Perawatan Pribadi Dominasi Kenaikan
Sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi di Jambi, dengan kenaikan year-on-year sebesar 2,94 persen, disusul Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang mengalami peningkatan harga tertinggi. Komoditas emas perhiasan dalam kategori ini memberikan andil signifikan terhadap inflasi, dengan kenaikan harga mencapai 0,27 persen.
Selain itu, kelompok Transportasi turut memberikan kontribusi terhadap inflasi sebesar 1,23 persen, dengan kenaikan harga tiket angkutan udara dan pemeliharaan kendaraan yang mendominasi. Namun, penurunan harga bensin turut menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen pada sektor transportasi.
Menghadapi inflasi yang terus meningkat di beberapa sektor, pemerintah Provinsi Jambi telah merencanakan beberapa langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga, terutama pada komoditas pangan. Penanganan khusus pada komoditas yang berpotensi memberikan dampak inflasi lebih besar, seperti bahan pokok dan layanan transportasi, akan menjadi fokus utama pemerintah setempat.
Dengan angka inflasi yang tetap terkendali, meskipun terdapat kenaikan di beberapa sektor, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari stabilitas ekonomi yang dijaga dengan baik oleh pemerintah daerah.(*)
Add new comment