Sebanyak 56 ribu balita di Kota Jambi telah menerima vaksin polio, dengan hanya tiga kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan. Dinkes Kota Jambi memastikan bahwa gejala yang muncul bukan disebabkan oleh vaksin, melainkan infeksi bakteri E. coli. Vaksin polio tetap aman dan efektif dalam melindungi anak-anak dari penyakit polio.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi melaporkan bahwa hanya tiga orang yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah menerima imunisasi polio di Kota Jambi. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa gejala yang muncul bukan disebabkan oleh vaksin polio, melainkan oleh kuman bakteri E. coli.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi, dr. Rini, menjelaskan bahwa dari tiga kasus tersebut, dua orang sempat dirawat di RS Arafah, sementara satu orang lainnya hanya memerlukan perawatan jalan di Puskesmas Pakuan Baru.
"Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, terungkap bahwa penyebab sakit yang mereka alami bukanlah vaksin polio, melainkan infeksi kuman bakteri E. coli," jelas dr. Rini pada Selasa (3/9/2024).
Data Dinkes Kota Jambi menunjukkan bahwa sebanyak 56 ribu balita telah menerima vaksin polio tahap pertama, sementara 49 ribu balita telah menerima vaksin polio tahap kedua. Dengan jumlah tersebut, kasus KIPI yang terjadi hanya mencakup sebagian kecil dari total penerima vaksin di Kota Jambi.
"Sebagian besar penerima vaksin polio di Kota Jambi tidak mengalami KIPI. Hanya sebagian kecil yang mengalami gejala, dan itu pun bukan karena vaksin polio," tambah dr. Rini.
Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat, bahwa vaksin polio yang diberikan kepada balita di Kota Jambi aman dan efektif dalam melindungi mereka dari penyakit polio.(*)
Add new comment