Kematian balita setelah imunisasi polio di Jambi menimbulkan pertanyaan serius meski Dinkes menyatakan vaksin bukan penyebabnya.
****
Masih ingat kasus kematian seorang balita di Kota Jambi setelah menerima vaksin polio pada pertengahan Agustus lalu?. Ini update terbaru dari kasus itu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi telah selesai melakukan investigasi. Hasiknya, Dinkes menegaskan penyebab kematian balita tersebut bukanlah karena vaksin polio, melainkan penyakit lain yang kebetulan terjadi bersamaan dengan imunisasi.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi, dr. Rini, menjelaskan bahwa hasil investigasi menunjukkan tidak ada kaitan antara vaksin yang diberikan dan kematian balita tersebut.
“Penyebab kematian tidak terkait dengan vaksin yang diberikan oleh petugas kami,” ujar dr. Rini pada Selasa (3/9/2024).
Ia juga menyatakan bahwa tiga balita lain yang menerima vaksin dari botol yang sama tidak mengalami masalah kesehatan.
Namun, meskipun pernyataan tersebut tampaknya menenangkan, beberapa pertanyaan penting masih harus dijawab. Salah satunya adalah bagaimana prosedur penanganan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dilaksanakan?
Mengingat potensi KIPI, apakah langkah-langkah pencegahan dan penanganan darurat sudah dilakukan sesuai dengan standar yang ketat? Selain itu, bagaimana evaluasi menyeluruh terhadap semua kasus KIPI yang dilaporkan? Apakah masyarakat mendapatkan transparansi penuh terkait dengan penyelidikan kasus-kasus seperti ini?
Meskipun Dinkes Kota Jambi menyatakan bahwa kasus KIPI sangat jarang terjadi—hanya 3 dari 46 ribu balita yang divaksin—ini seharusnya menjadi momen refleksi untuk memastikan bahwa semua protokol kesehatan telah diikuti dengan ketat. Kematian balita ini, meskipun diklaim sebagai kebetulan, menuntut adanya pemeriksaan lebih mendalam terhadap prosedur medis dan kesiapan tenaga kesehatan di lapangan.
Selain itu, penting untuk mengevaluasi apakah ada kelalaian dalam deteksi dini kondisi kesehatan balita sebelum imunisasi. Apakah ada potensi penyakit yang terlewatkan sebelum vaksinasi? Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang lengkap dan jujur, terutama ketika menyangkut kesehatan anak-anak mereka.
Kematian balita ini harus menjadi pemicu bagi Dinkes Kota Jambi untuk meningkatkan komunikasi publik dan transparansi dalam menangani kasus-kasus sensitif seperti ini. Kepercayaan terhadap program vaksinasi harus dijaga, tetapi yang lebih penting adalah memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan terbaik yang bisa diberikan.(*)
Add new comment