Kabupaten Batanghari: Upaya Tekan Kemiskinan Ekstrem di Tengah Tantangan Ekonomi

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi JambiSATU.id

Senja mulai turun di Kabupaten Batanghari, namun suasana di kantor Badan Perencanaan, Riset dan Inovasi Daerah (Baperrida) masih sibuk. Kepala Baperrida, Kurniadi, duduk di depan komputernya, memandangi data yang menunjukkan hasil kerja keras timnya. Pada tahun 2023, angka kemiskinan di Kabupaten Batanghari menunjukkan penurunan signifikan.

"Persentase penduduk miskin mengalami penurunan. Pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin mencapai 27.240 orang. Alhamdulillah, pada tahun 2023 angka ini berhasil kita tekan menjadi 25.880 orang," ujar Kurniadi dengan senyum penuh harapan.

Angka-angka tersebut bukan hanya sekadar statistik. Di baliknya, terdapat upaya keras dan berbagai program yang dilaksanakan untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu perhatian utama Baperrida adalah kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.

"Dari total masyarakat miskin tersebut, ada 1.450 orang yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem. Meski demikian, angka ini juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelas Kurniadi.

Penurunan penduduk miskin ekstrem mencerminkan keberhasilan program-program yang dijalankan oleh pemerintah. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin ekstrem adalah 4.790 orang. Berkat berbagai upaya, angka ini berhasil ditekan menjadi 1.450 orang pada tahun 2023, dengan penurunan persentase dari 1,75 persen menjadi 0,53 persen.

"Kami merasa bersyukur dengan pencapaian ini. Namun, perjalanan kami masih panjang. Kami perlu terus berupaya menekan angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem," tambah Kurniadi.

Untuk terus menekan angka kemiskinan, Baperrida berencana untuk melakukan upaya stimulus yang lebih komprehensif. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah meningkatkan sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perangkat desa.

"Kami akan mencoba untuk menyinergikan semua OPD pengampu agar memiliki satu langkah yang sama dalam menyelesaikan masalah kemiskinan. Kami juga akan mengajak perangkat desa untuk berkolaborasi dalam upaya ini," ungkapnya.

Sinergi tersebut dianggap penting untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan dapat berjalan efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Melibatkan perangkat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan program juga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal, mengingat perangkat desa memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.

"Perangkat desa adalah garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Dengan berkolaborasi, kami yakin bisa menciptakan program-program yang lebih tepat sasaran dan efektif," pungkas Kurniadi.

Dalam beberapa bulan ke depan, Baperrida bersama perangkat desa akan menggelar berbagai rapat koordinasi dan diskusi untuk merumuskan langkah-langkah konkret. Tujuannya adalah untuk menciptakan program-program yang tidak hanya mengurangi kemiskinan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Batanghari secara keseluruhan.

Melalui kerja keras dan kolaborasi, Kabupaten Batanghari berharap dapat terus menekan angka kemiskinan dan membawa perubahan positif bagi warganya. Semoga dengan semangat yang tak kenal lelah, mimpi untuk melihat Batanghari bebas dari kemiskinan dapat segera terwujud.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network