Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Jambi Meroket Menjelang Natal dan Tahun Baru

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Muara Bungo – Harga minyak goreng curah jenis sawit di pasar tradisional di Jambi, khususnya di Pasar Atas Muara Bungo, mengalami kenaikan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Saat ini, harga minyak goreng curah mencapai Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram, naik tajam dari sebelumnya Rp16.000 per kilogram.

Sandi, seorang pedagang di Pasar Atas, mengungkapkan bahwa kenaikan ini sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.

"Di toko saya, harga minyak goreng curah kini Rp20.000. Kenaikan ini terjadi sejak dua minggu lalu, dan kami tidak tahu pasti penyebabnya. Mungkin karena harga dari pemasok sudah tinggi," ungkap Sandi.

Tidak hanya minyak goreng curah, minyak goreng kemasan juga mengalami kenaikan harga. Minyak merek Tawon, misalnya, yang sebelumnya dijual seharga Rp35.000 untuk isi 2 liter, kini naik menjadi Rp38.000. Lonjakan ini semakin membebani konsumen yang tengah mempersiapkan kebutuhan untuk libur panjang akhir tahun.

Di Pasar Bawah, pedagang sembako Julia juga merasakan kenaikan harga minyak goreng curah. Menurutnya, harga saat ini sudah menyentuh Rp20.000 per kilogram, sama dengan di Pasar Atas.

"Kenaikan ini sudah berlangsung dua pekan. Sebagai pedagang, kami hanya mengikuti harga dari distributor," ujarnya.

Meski harga meningkat, Julia mengaku tetap bisa menjual hingga 4 jerigen minyak curah per hari, dengan kapasitas setiap jerigen mencapai 17 kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan masyarakat tetap tinggi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, di mana kebutuhan minyak goreng biasanya melonjak.

Kenaikan harga minyak goreng curah diduga terkait dengan pasokan yang lebih mahal dari distributor, meskipun tidak ada kelangkaan di pasar. Namun, para pedagang dan konsumen mulai khawatir bahwa lonjakan ini akan terus berlanjut jika tidak ada intervensi dari pihak terkait.

"Kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengendalikan harga. Jika dibiarkan, daya beli masyarakat bisa semakin menurun," keluh Sandi.

Kenaikan harga minyak goreng ini menjadi perhatian besar, mengingat minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat vital. Pedagang dan konsumen diharapkan mendapatkan solusi dari pemerintah untuk menstabilkan harga, terutama menjelang libur panjang yang biasanya memicu peningkatan kebutuhan masyarakat.

Masyarakat berharap adanya pengawasan lebih ketat terhadap rantai pasok dan subsidi langsung untuk kebutuhan pokok, agar dampak kenaikan harga dapat diminimalkan. Dengan langkah yang tepat, diharapkan harga minyak goreng dapat kembali stabil dan tidak memberatkan konsumen.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network