Sopir truk di Desa Tamiai, Kerinci, mengeluhkan kondisi jalan alternatif yang sempit dan curam, menyebabkan kecelakaan dan kerugian. Mereka meminta pemerintah daerah menyediakan jalur alternatif yang lebih aman untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut.
Kerinci – Sopir truk di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, mengeluhkan kondisi jalan alternatif yang mereka lalui setiap hari. Jalan tersebut sempit dan memiliki tanjakan curam, sehingga sangat rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan bermuatan berat.
Banyak kendaraan mengalami kerusakan dan kecelakaan di jalan ini, hingga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Dameri, seorang sopir truk sayur, mengaku selalu cemas saat melintas di jalan alternatif Tamiai. Ia mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut sering menyebabkan mobil terbalik atau patah as, dan hal ini membuat perjalanan menjadi terhambat.
“Sudah banyak mobil truk yang terbalik dan patah as di sana. Jika ada yang rusak di jalan, kendaraan lain tidak bisa lewat, dan ini menyebabkan kemacetan,” ungkap Dameri, Kamis (19/9/2024).
Ia juga menambahkan bahwa jika ada truk bermuatan besar yang rusak, pengemudi harus memindahkan muatan ke kendaraan lain, yang tentu memakan waktu dan biaya.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menyediakan jalan alternatif lain yang lebih aman, agar tidak lagi ada kecelakaan dan kerusakan kendaraan,” tambahnya.
Permintaan ini muncul sebagai respons atas kesulitan yang dihadapi para sopir akibat pengalihan arus lalu lintas. Pengalihan dilakukan karena adanya pembangunan jembatan baru di Desa Baru Tamiai, yang ambruk diterjang banjir bandang beberapa bulan lalu.
Para sopir truk berharap pemerintah daerah dan dinas terkait segera menanggapi keluhan ini, dan mencarikan solusi untuk meminimalkan risiko kecelakaan di jalur tersebut.(*)
Add new comment