Tumpukan Sampah Menggunung di Pasar Kersik Tuo Kayu Aro, Warga Desak Dinas Lingkungan Hidup Bertindak Cepatu

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi Jambi Satu

TTumpukan sampah yang menggunung di Pasar Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci, menjadi sorotan warga. Warga mendesak Dinas Lingkungan Hidup bertindak cepat mengatasi masalah yang mencemari lingkungan dan merusak citra wisata.


Pasar Kersik Tuo di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, yang biasanya ramai oleh aktivitas perdagangan, kini diwarnai dengan keluhan masyarakat dan pedagang terkait tumpukan sampah yang menggunung dan tak kunjung diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sampah-sampah ini, yang berasal dari aktivitas pasar setiap hari Sabtu, kini menimbulkan bau busuk yang menyebar di sekitar kawasan pasar, mengancam keindahan daerah yang terkenal dengan objek wisata kebun teh dan Gunung Kerinci.

Putra, seorang warga Kayu Aro, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi lingkungan yang semakin memburuk akibat sampah yang dibiarkan menumpuk. "Sampah sudah menumpuk dan berbau busuk di Pasar Kersik Tuo, tepatnya di depan objek wisata andalan Kabupaten Kerinci yakni kebun teh dan Gunung Kerinci," ujar Putra pada Sabtu (14/9/2024).

Menurut Putra, kondisi ini seharusnya tidak terjadi jika DLH Kabupaten Kerinci segera melakukan pengangkutan sampah sehari setelah pasar selesai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, sampah dari pekan sebelumnya masih tertinggal, mencemari udara dengan bau tak sedap dan merusak keindahan alam yang menjadi daya tarik utama kawasan tersebut. "Seharusnya sehari setelah hari pasar, sampah-sampah tersebut sudah diangkut oleh petugas DLH. Tapi justru malah sampah sisa pekan sebelumnya masih bertumpuk, sehingga selain menebar bau busuk juga merusak keindahan daerah ini," sebutnya.

Kondisi serupa juga dikeluhkan oleh Eva, warga Kerinci lainnya, yang merasa prihatin dengan pemandangan sampah yang berserakan, tidak hanya di wilayah mudik, tetapi juga di beberapa desa di wilayah hilir. "Kerinci pada bulan ini menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Jambi, malu kita sama daerah tetangga melihat kondisi sampah yang berserakan di pinggir jalan," kata Eva kepada Metrojambi.com.

Eva mengingatkan bahwa Kabupaten Kerinci sedang berada dalam sorotan sebagai tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Jambi. Dengan kondisi lingkungan yang tercemar oleh sampah, reputasi daerah bisa tercoreng. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Kerinci, melalui DLH, untuk segera bertindak dan mengangkut sampah-sampah yang menumpuk. "Jika tidak segera diangkut, maka sampah akan semakin menumpuk," ujarnya.

Masalah sampah ini menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kabupaten Kerinci, terutama dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan yang menjadi daya tarik wisata. Penundaan dalam penanganan sampah tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan citra negatif yang dapat mempengaruhi pariwisata dan kehidupan masyarakat setempat.

Dengan semakin meningkatnya aktivitas di pasar dan semakin tingginya volume sampah, langkah cepat dan efektif dari DLH sangat diperlukan. Jika tidak, masalah ini bisa berdampak lebih luas, tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat dan potensi pariwisata di kawasan ini.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network