Update Kasus Ko Apex: Dua Tersangka Ajukan Penangguhan Penahanan, Polisi Dalami Indikasi Sindikat

Jambi – Di tengah sorotan publik, dua tersangka utama dalam kasus penggelapan dan pemalsuan dokumen kapal tongkang dan tugboat, yang dikenal sebagai kasus Ko Apex, berhasil mengajukan penangguhan penahanan. Kedua tersangka, S—seorang pegawai di perusahaan penerbit sertifikat pembangunan kapal, dan A—aparatur sipil negara (ASN) dari Kantor Syahbandar Talang Duku, kini berada dalam pengawasan ketat dengan kewajiban melapor dua kali seminggu. Penangguhan ini menyiratkan kepercayaan pada komitmen tersangka untuk kooperatif, namun langkah ini juga menimbulkan pertanyaan mengingat beratnya tuduhan yang mereka hadapi.

"Penyidik mengabulkan permohonan penangguhan penahanan dua orang tersebut," ujar Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri. Kendati demikian, Andri menegaskan bahwa keduanya tetap dalam radar pengawasan dan harus mematuhi jadwal wajib lapor serta hadir dalam pemeriksaan lanjutan. "Mereka masih melaksanakan wajib lapor dan siap untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya, menandaskan bahwa keterlibatan mereka tetap menjadi fokus utama.

Di balik pengajuan penangguhan ini, penyidik menyiratkan adanya indikasi sindikat dalam jaringan penggelapan dan pemalsuan dokumen kapal, yang membuka kemungkinan keterlibatan lebih dari dua tersangka. Berkas yang sempat dikembalikan oleh jaksa penuntut umum kini telah dilengkapi penyidik Polda Jambi. "Penyidik mendalami lebih jauh dan akan memproses pihak lain yang terbukti terlibat, karena ada indikasi kuat bahwa ini bukan kerja satu-dua orang saja," kata Andri.

Saat ini, Polda Jambi masih menunggu respons kejaksaan untuk penetapan P21 yang menandai kelengkapan berkas sebelum dilimpahkan ke pengadilan. Pengungkapan lebih lanjut tentang jaringan ini akan menjadi langkah krusial untuk menguak modus dan skema operasional sindikat yang diduga melibatkan banyak pihak dan berpotensi merusak integritas perizinan dokumen kapal.

“Jika P21 sudah diterima, kami akan segera melimpahkan kasus ini ke pengadilan. Publik pantas mendapatkan kejelasan atas jaringan yang merusak kepercayaan dalam regulasi perkapalan ini,” tutup Andri, mempertegas komitmen kepolisian dalam mengurai benang kusut kasus Ko Apex hingga tuntas.

Penangguhan bagi tersangka di tengah indikasi adanya sindikat ini membawa tekanan lebih lanjut pada penyidik untuk membuktikan dan mengungkap aktor lain dalam jaringan penggelapan yang menyelimuti kasus Ko Apex.(*)