Jambi – Ratusan tenaga honorer RSUD Raden Mattaher Jambi menggelar aksi mogok kerja di halaman parkir rumah sakit pada Senin pagi (07/10/2024). Mereka menuntut sejumlah kebijakan yang diterapkan manajemen rumah sakit yang dinilai merugikan para honorer, termasuk permasalahan yang terkait dengan database tenaga honorer dan insentif BPJS kesehatan.
“Kami ingin tahu kenapa kami, tenaga honorer, tidak terdaftar dalam database sehingga tidak bisa mendaftar PPPK. Selain itu, insentif BPJS kesehatan yang kami terima juga tidak merata,” ungkap salah satu tenaga honorer yang ikut aksi tersebut.
Menurut para tenaga honorer, sejak kepemimpinan RSUD Raden Mattaher dipegang oleh dr. Herlambang, kebijakan yang diterapkan seringkali merugikan mereka. Mereka merasa bahwa pemimpin baru tidak memberikan penghargaan yang layak kepada tenaga honorer, berbeda dengan situasi sebelumnya.
"Sejak dipimpin oleh dr. Herlambang, kami merasa kebijakan yang ada justru sering merugikan kami. Dulu tidak seperti ini. Kami tidak merasa dihargai sebagai tenaga honorer," ucap salah satu peserta aksi.
Mereka juga berharap agar Gubernur Jambi turun tangan dan mengevaluasi kebijakan yang diterapkan oleh manajemen RSUD Raden Mattaher, yang dianggap tidak berpihak pada tenaga honorer.
"Kami meminta Gubernur untuk mengambil tindakan terhadap kebijakan yang merugikan kami. Kami butuh keadilan," tambahnya.
Aksi mogok kerja ini menunjukkan betapa seriusnya masalah yang dihadapi tenaga honorer di RSUD Raden Mattaher, yang berharap adanya perubahan positif dari pihak manajemen dan pemerintah daerah.(*)
Add new comment