Krisis Kebakaran di Kota Jambi: 70 Titik Kebakaran Lahan dan 49 Kebakaran Rumah, Kerugian Capai Puluhan Miliar

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ilustrasi Jambi Satu

Kebakaran lahan dan bangunan di Jambi terus meningkat, mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Kritik terhadap lambatnya penanggulangan kebakaran meningkat, dan pemerintah dinilai kurang efektif dalam langkah preventif.


JAMBI – Kebakaran lahan dan bangunan di Kota Jambi semakin meresahkan. Dengan 70 titik kebakaran lahan yang menghanguskan sekitar 20 hektare, ditambah 49 kebakaran rumah dan bangunan, total kerugian materiil kini mencapai puluhan miliar rupiah. Meski hujan mulai turun, upaya penanggulangan kebakaran dipertanyakan, mengingat skala kebakaran yang terus meningkat.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Doni Sumatriadi, mengungkapkan bahwa kebakaran disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk arus pendek, kelalaian, hingga unsur kesengajaan, terutama pada kebakaran lahan. Namun, di tengah maraknya insiden ini, muncul kritik mengenai lambatnya respon tim pemadam kebakaran terhadap sejumlah laporan.

“Banyak kasus kebakaran lahan yang terjadi di lokasi yang sama berulang kali, namun respons dari pihak berwenang seolah tidak memadai. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem penanganan kebakaran,” ungkap salah satu warga yang rumahnya nyaris dilalap api.

Tahun lalu, Kota Jambi mencatat 163 titik kebakaran dalam satu tahun penuh, namun kali ini, angka tersebut hampir mendekati jumlah yang sama dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

“Kami menyelidiki setiap penyebab kebakaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” kata Doni. Namun, pernyataan ini dianggap tidak cukup bagi banyak warga yang merasa bahwa langkah pencegahan kebakaran seperti patroli rutin dan penegakan hukum bagi pelaku pembakaran lahan kurang digalakkan.

Banyak pihak meminta pemerintah untuk tidak hanya bergantung pada turunnya hujan sebagai solusi, tetapi juga lebih proaktif dalam menerapkan kebijakan yang mencegah insiden kebakaran, terutama dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berulang setiap tahunnya.

“Turunnya hujan bukan solusi jangka panjang. Kami butuh langkah nyata yang lebih efektif dari dinas terkait agar tidak ada lagi kebakaran yang merugikan masyarakat,” ujar seorang aktivis lingkungan di Jambi.

Kebakaran yang kerap terjadi tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat, mempengaruhi kesehatan warga, serta menimbulkan masalah lingkungan. Warga berharap tindakan yang lebih tegas diambil, terutama dalam menegakkan aturan bagi pembakaran lahan ilegal.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network